TANAH YANG SUBUR

Ayat bacaan: Lukas 8 : 4 : 15, Yehezkiel 36 : 26

Ayat kunci : Lukas 8 : 15 : Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan”.

Hari ini kembali kita akan belajar perbedaan antara bayi rohani dan dewasa rohani. Dari kisah di atas, hati kita diumpamakan seperti tanah. Ada tanah yang di pinggir jalan, ada tanah yang berbatu, ada tanah yang penuh semak duri dan ada tanah yang baik / subur. Sebagai bayi rohani, mereka memiliki tiga tanah yang pertama. Setiap kali benih firman Tuhan ditaburkan di tanah hati mereka, maka ada yang segera menolak firman, ada yang menerima firman namun hanya percaya sebentar saja, ada yang menerima firman namun kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan dunia membuat mereka tidak dapat berbuah. Sebagai orang yang dewasa rohani maka benih firman yang ditabur di hatinya akan diterima dengan sukacita dan dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga mengeluarkan buah-buah dalam kehidupannya. Untuk dapat memiliki tanah hati yang subur kita perlu memiliki hati yang baru. Hati yang baru adalah hati yang taat dan tidak keras. Hati yang keras adalah seperti yang tertulis di atas, yang di pinggir jalan, yang berbatu-batu dan yang penuh semak. Hati ini merupakan hati yang tidak taat dan memberontak sehingga sulit untuk menerima firman dan melakukan dengan sungguh-sungguh. Hari ini mari kita minta agar Tuhan memberikan kepada kita hati yang baru.

Ubah hati kami ya Tuhan menjadi baru, ubah hati kami menjadi lembut dan mudah diajar.

Melakukan Firman:
Hari ini saya akan berdoa memohon Roh Kudus memberikan saya hati yang baru, yaitu hati yang taat dan lembut sehingga mudah untuk diajar dan tidak mudah marah dan memberontak.

Deklarasi Firman:
Yehezkiel 36 : 26 : Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Doa Hari Ini:
Hari ini saya akan berdoa bersama dengan keluarga di dalam kesatuan, agar semua pokok-pokok doa keluarga kami dijawab oleh Tuhan.

BACAAN ALKITAB: KEJADIAN 27-28