UPAH

RENUNGAN:  Matius 6: 33, 2 Timotius 2: 6

Panggilan dan pilihan Tuhan bagi kita gerejaNya yang berada di Amerika ini sungguh besar. Tuhan rindu agar menara doa kota, khususnya di ibukota Washington DC dapat berdiri. Namun ini merupakan suatu pekerjaan besar dan baru bagi kita. Marilah kita menguatkan hati kita bersama-sama dan percayalah dengan anugerah Tuhan bahwa kita dapat melakukannya bersama-sama bahu membahu. Jangan melihat betapa besarnya pekerjaan ini, namun lihatlah hal ini sebagai kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita, dan suatu kesempatan pula. Tuhan memilih kita untuk melakukan proyek Tuhan dan bekerja bersama dengan Dia. Betul, akan ada pengorbanan yang harus kita berikan, namun pengorbanan ini merupakan penyembahan kita (sacrifice of praise) bagi Tuhan dan akan menyenangkan hati Tuhan. Tuhan sudah menyediakan upah bagi kita, yaitu yang terdapat di dalam Mat 6: 33, bahwa Tuhan akan menambahkan semua yang kita perlukan dengan berlimpah-limpah. Kita seumpama petani yang menabur benih dengan bekerja keras, namun firmanNya dalam 2 Tim 2: 6 mengatakan bahwa kita juga yang akan menuai hasilnya yang pertama kali. Pada waktu kita naik menara doa, kita berdoa bagi bangsa, maka semua kebutuhan pribadi kita Tuhan yang menyelesaikannya. Tuhan adalah Allah yang tidak pernah berhutang, selalu ada upah bagi orang yang sungguh-sungguh bekerja bagi kerajaanNya.

DEKLARASI:  2 Timotius 2: 6: Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya

TINDAKAN: Saya akan merenungkan firman hari ini dan mulai melakukannya mulai hari ini

DOA: Saya akan berdoa dan mengucap syukur akan setiap janji Tuhan yang saya terima hari ini melalui Daily Word