SADARI LAWATAN TUHAN

Ayat bacaan : Lukas 19 : 41-44, Matius 25 : 1-13

Ayat kunci : Lukas 19 : 44b : … karena engkau tidak mengetahu saat, bilamana Allah melawat engkau”.

Pada waktu Yesus mengunjungi Yerusalem, bangsa Yahudi mengelu-elukan Dia di sana. Semua bersukacita dan memuji serta menyembah Yesus karena segala mujizat yang diperbuat Yesus. Mereka menghamparkan pakaiannya di jalan dan melambai-lambaikan daun palem untuk menyambut Yesus yang saat itu mengendarai keledai. Namun setelah kejadian itu selesai, Yesus naik ke bukit Zaitun dan melihat Yerusalem dari sana, lalu Ia menangisi Yerusalem karena Yerusalem akan binasa akibat dari mereka tidak mengetahui kapan Tuhan akan melawat mereka. Bagaimana kita dapat mengetahui kapan Tuhan melawat kita? Kita dapat belajar dari kisah 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh. Yang bijaksana mempersiapkan diri dengan pelita dan minyak namun yang bodoh tidak mempersiapkan minyak. Pada waktu Tuhan datang melawat mereka, yang bijaksana siap karena pelitanya menyala namun yang bodoh tidak siap. Pelita berbicara tentang firman Tuhan (Maz 119 : 105), minyak berbicara tentang Roh Kudus. Bila hati kita dipenuhi firman yang hidup dan api Roh Kudus maka pada waktu Tuhan memberitahukan lawatanNya kita dapat mendengar suaraNya, namun apabila firman hanya sebagai ilham biasa saja dan bukan menjadi sesuatu yang menghidupkan kita ditambah dengan Roh Kudus yang tidak menyala dalam hati kita, maka kita akan ‘miss the moment’ pada waktu Tuhan melawat kita.

Jangan lewati kesempatan di mana Tuhan akan melawat kita, nantikan dengan hati yang rindu.

Melakukan Firman :
Saya akan banyak berdoa berbahasa roh hari ini agar api Roh Kudus terus menyala di dalam hati saya.

Deklarasi Firman :
Matius 25 : 13 : Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.

Doa Hari Ini:
Saya akan berdoa bagi orang-orang yang saya kenal yang sedang berada di dalam pergumulan yang berat dalam hidupnya.

BACAAN ALKITAB: KEJADIAN 20-22